Raup Omzet Jutaan Dari Bisnis Penyewaan Alat Mendaki Gunung

Bisnis Penyewaan Alat Mendaki Gunung – Mendaki, melintas bukit. Berjalan letih menahan berat beban’ Berikut sepenggal bait lirik Mahameru milik band Dewa 19. Buat ‘anung’ anak gunung, cita rasanya itu jadi playlist wajibwaktu mendaki.
Yes, kinimendaki gunung jadi hits dengan banyaknya jalur pendakian yang dibuka. Selain buat menenangkan pikiran, sekarang pula poly orang yg mendaki hanya buat memenuhi album foto di Instagram.
Buat mendaki yang serius, diharapkan peralatan misalnya tas carrier, sepatu, tenda, trekking pole, kompor, matras, sleeping bag sampai flysheet. Harga alat-alat ini juga serius, nggak main-main anda bisa mengambil kocek jutaan rupiah jika membeli indera berkualitas baik dan lengkap. Tapi bila bisa sewa kenapa harus beli?

Bisnis Penyewaan Alat Mendaki Gunung

Bisnis Penyewaan Alat Mendaki Gunung Avaya Outdoor

Dwi Widyastuti atau Wiwit pemilik rental Avaya Outdoor membicarakan mendirikan penyewaan ini hari Selasa 22 April 4 tahun kemudian berdasarkan kecintaanya mendaki gunung. Namun ia tidak punya perlengkapan dan tidak membeli karena harga yang mahal. Jadi dia meminjam pada teman-temannya.
Wiwit pernah waktu musim mendaki, indera oleh sahabat dipinjam olah teman lainnya. Wiwit pulang ke penyewaan akan tetapi dia tidak berhasil mendapatkan alat yg dibutuhkannya. Alhasil ia batal mendaki karena tak terdapat indera yang didapat.
“Terus aku pikir kasihan jikalau ada yg senasib sama gw. Mau naik gunung nggak punya indera. Saya akhirnya diskusi sama suami (ketika itu masih pacar) buat bikin rental outdoor, dia yang sehobi sama aku pribadi sepakat. Jadi sebenarnya cuma mau bantu teman sehobi aja, jikalau jadi menguntungkan ya itu bonus aja, hehe,” kata Wiwit pada kami, Sabtu (28/4/2018).

Perlengkapan Avaya Outdoor

Akhirnya Wiwit membuka Avaya Outdoor menggunakan modal awal Rp 2 juta. Saat itu ia membelikan tenda berkapasitas 4 orang, carrier, matras, kompor, nesting, sleeping bag, headlamp dan peralatan lain.
Selain itu, Wiwit juga memanfaatkan alat-alat yg ia dan suaminya miliki misalnya tenda, sleeping bag & carrier. Kala itu, stok barang sewaan hanya tersedia 1-dua saja. Penambahan dilakukan secara sedikit demi sedikit hingga akhirnya lebih poly.
Untuk membeli barang, Wiwit mencari harga yang pas, baik online atau offline. Misalnya untuk carrier beliau membeli dari teman reseller supaya menerima bonus, begitupun tenda, matras dan nesting hingga sleeping bag ia cari menggunakan harga jual terbaik.
Dia menceritakan, yang namanya bisnis terdapat saja kendala yang ia alami. Seperti perawatan dan perbaikan contohnya. Ada saja penyewa yg mengembalikan indera dalam keadaan rusak. Misalnya tenda framenya patah, carrier buckle nya patah atau hilang sampai jahitan yg tanggal, coverbag sobek, sepatu outsole nya tanggal sampai kompor yg mampet.

Memulai Bisnis Penyewaan Alat Mendaki Gunung

Ibu berdasarkan Keisara ini menyebutkan, untuk isu terkini sewa yg ramai terjadi pada April-Desember. Terutama lepas merah atau longweekend. Kemudian musim sepi merupakan Januari-Maret lantaran masuk isu terkini hujan banyak gunung yg ditutup.
Saat ekspresi dominan pendakian ditutup. Avaya Outdoor mengikuti. “Selain bahaya naik gunung di demam isuhujan, saya pula ingin berpartisipasi buat pemulihan ekosistem gunung. Caranya ya saya nir memfasilitasi orang naik gunung di waktu gunungnya butuh rehat. Berbisnis akan tetapi tetep idealis,” ujar beliau.
Untuk mengklaim keamanan alatnya tidak dibawa kabur oleh peminjam. Wiwit memiliki cara yakni penyewa wajibmengisi formulir booking lengkap dan is meminta agunan kartu bukti diri yg memiliki ‘value’.
“Sebagai fakta, saya gak menerima jaminan berupa kartu iuran pertanggungan/BPJS, NPWP, kartu mahasiswa atau kartu pelajar. Karena dari saya gak ada ‘value’nya. Kalau kartu itu gak diambil pun bisa mudah bikin lagi. Itu yg bikin kewajiban buat balikin barang lemah. Peraturan soal ini telah gw isu sejak awal booking ke calon penyewa,” istilah dia.
Dari penyewaan ini omzet perbulan rata-homogen Rp 5 juta- Rp 8 juta. Omzet ini tergantung berdasarkan ramai atau tidaknya seperti longweekend & ekspresi dominan mendaki.
Mengikuti perkembangan teknologi. Wiwit mengiklankan rental di forum outdoor seperti Kasus & Facebook. Kemudian Avaya Outdoor pula mempunyai blog. Untuk menarik penyewa, Wiwit tak segan memberikan harga promo buat penyewa yg baru pertama kali. Potongan harga buat yang menyewanya lama.

Keperluan penyewaan alat pendaki

Dia meceritakan, karena usahanya ini beberapa sahabat jadi terinspirasi ikutan membuat rentalalat. Jadi jikalau terdapat penyewa yg lokasinya jauh menurut Avaya Outdoor Wiwit mengarahkam ke rental temannya yg terdekat menggunakan si penyewa.
Wastu Outdoor Foto: Dok. Wastu Outdoor
Selain Wiwit, pula ada Jariyanto pemilik Wastu Outdoor juga membangun penyewaan ini lantaran alat yg mahal, padahal saat itu beliau merasa masih pendatang baru di dunia pendakian.
“Mau beli mahal banget saat itu kam masih newbie. Agak sayang pula kalo eksklusif beli ini itu. Nah berdasarkan situ mulai kepikiran buat bikin bisnis jasa sewaan aja. Alhamdulillah, ternyata responnya positif,” istilah dia kepada detikFinance.
Jari mengungkapkan, modal awal buat Wastu Outdoor ini beliau jua meminjam kepada teman yang telah membuka lebih dulu. Kemudian sehabis itu untungnya dibentuk belanja barang lagi pada jumlah yg lebih poly.
Nama Wastu terinspirasi waktu Jari kuliah arsitektur. Dia menjelaskan Wastu asal berdasarkan bahasa Sansekerta yg berarti mal. “Yasudah lah, lantaran indera gunung punya gue itu adalah harta makanya namanya Wastu Outdoor,” Jelas beliau.
Ada saja kendala yang dihadapi dalam usaha persewaan ini. Misalnya terdapat penyewa yg pendaki baru dan minta dijelaskan panjang lebar cara pemakaian dan perawatan barang. Selain itu pria yg berprofesi sebagai arsitek ini jua seringkali deg-degan barangnya dibawa kabur oleh penyewa. Tetapi akhirnya beliau berpikiran positif.

Bisnis Penyewaan Alat Mendaki Gunung

“Pernah terdapat seperti itu, tapi akhirnya dibalikin sama penyewanya. Bukan dibawa kabur sih ya, Cuma lantaran ga sempet balikin aja & kontak nya nggak bisa dihubungi,” jelas dia.
Omzet perbulan menurut penyewaan ini bila sedang ramai sekali mampu mencapai Rp lima juta per bulan. Untuk mendorong pertumbuhan bisnis, Jari rutin berinteraksi pada lembaga pendakian, mengadakan opentrip dan pasang iklan pada marketplace.
Bagi anda yg ingin menyewa biasanya harus meninggalkan id card orisinil misalnya (KTP, SIM, KTM, kartu karyawan atau paspor, dll). Minimal sewa selama 2 hari & nir terdapat jangka ketika maksimal
Avaya OutdoorDaftar harga sewa.

Wastu OutdoorWastu Outdoor terletak di tempat Harapan Indah Bekasi. apabila ingin menyewa sanggup langsung mengklik link kami di sana berisi tips pendakian hingga daftar harga indera yg disewakan.
(hns/hns)